meskipun lama ikan ini tidak busuk karena proses pengaraman dan penindisan batu mencegah pembusukan dan hewan2 kecil sprti cacing, ulat dll mendekat. Ditindis dengan batu tujuan agar air yang ada pada ikan sedikit demi sedikit merembes keluar melalui pori karung sehingga makin lama ikanx kering tapi sedikit lembab, nah setelah ikanx diperam 2 sampai 3 pekan baru bisa dibuka. Dan diolah, dicuci bersih lalu dipanggang atau digoreng, kalau digoreng ana punya tips sederhana biar tdk hancur yaitu setelah dicuci bersih dalam keadaan basah dilumuri sdg tepung terigu sambil ditekan2 biar tepungx menempel trus digoreng dgn minyak sedikit...insyaAllah g akan hancur, klw dipanggang/bakar cukup bungkus dgn alminium foil baru dibakar setelah itu lumuri dgn perasan jeruk purut dijamin sebakul nasi g akan cukup buat ummah hehe... klw g direm g akan berhenti makanx hehe...meskipun kelihatanx hampir sama dgn ikan asin pd umum tp ikan lebih mahal krn penggemarx banyak... 1 ekor saja yang kecil dihargai 10 sampai 15 ribu per ekorx... bagi yang penasaran ingin mencobax berkunjunglah ke kota Bone (Um Muhammad Al Bugiziyyah Al Buniyyah...)
